MUSIBAH 19 NOVEMBER
Senin 19 November 2012 jam 13.30 pelajaran matematika di kelas IV.A berganti pelajaran Bahasa Inggris. Di bawah bimbingan ibu Windi Noviani,S.S para siswa belajar dengan tertib. Jam 13.45 hujan disertai angin kencang turun dengan derasnya.
Tepat jam 14.00 WIB salah seorang siswa yang duduk rapat dengan dinding berteriak histeris, “Bu guru … bu guru … dinding retak … dinding retak!, Teriaknya ketakutan. Ibu guru menoleh kea rah dinding yang ditunjuk anak itu, terlihat dinding mulai menonjol, di belakang dinding terdengar suara air bergemuruh. “Minggir … minggir … cepat keluar … cepat.” Teriak ibu guru, seraya mengajak Para siswa berlari ke luar kelas.
Seluruh siswa bergerak mengikuti ibu gurunya tapi belum sempat mereka keluar, tiba-tiba, byar!…dinding kelas bagian bawah seluas lebih kurang 3 x 1,20 m jebol diterjang air hujan dari belakang sekolah. Kejadian itu begitu cepat, air setinggi lutut bercampur lumpur dan puing tumpah masuk ke dalam ruang belajar,mengalir ke dua arah. Sebagian mengarah pintu keluar dan sebagian lagi mengalir ke ruang perpustakaan.
Ketakutan ruang kelas runtuh, 43 orang siswa menangis dan berhamburan ke luar kelas. Mereka panik, ada yang terduduk menggigil, berlari ke ruang perpustakaan, bahkan ada pula yang melompat ke luar melalui jendela kelas, suasana menjadi hiruk pikuk.
Guru-guru dibantu masyarakat pedagang yang sudah berada di sekitar kelas sejak mendengar teriakan histeris tadi, beramai-ramai membantu mengevakuasi para siswa yang masih terjebak di ruang kelas. Seluruh siswa dapat diselamatkan, beruntung tidak ada yang terluka pada peristiwa itu hanya sebagian anak kebasahan seragamnya terkena tumpahan air.
Kelas hening lumpur merah dan puing berserakan di ruang kelas.
Belakangan diketahui saluran air yang terdapat di belakang sekolah tersumbat, hujan yang turun terus menerus sejak beberapa hari terakhir tertampung membentuk kolam. Air inilah yang kemudian menjebol didinding kelas. Saluran air itu dibangun oleh PT Sempana Jaya untuk kepentingan PT dan masyarakat sekitar, sekolah termasuk memanfaatkan saluran ini. PT Sempana Jaya adalah produsen onderdil motor dan Speker Toa.
Tepat jam 14.00 WIB salah seorang siswa yang duduk rapat dengan dinding berteriak histeris, “Bu guru … bu guru … dinding retak … dinding retak!, Teriaknya ketakutan. Ibu guru menoleh kea rah dinding yang ditunjuk anak itu, terlihat dinding mulai menonjol, di belakang dinding terdengar suara air bergemuruh. “Minggir … minggir … cepat keluar … cepat.” Teriak ibu guru, seraya mengajak Para siswa berlari ke luar kelas.
Seluruh siswa bergerak mengikuti ibu gurunya tapi belum sempat mereka keluar, tiba-tiba, byar!…dinding kelas bagian bawah seluas lebih kurang 3 x 1,20 m jebol diterjang air hujan dari belakang sekolah. Kejadian itu begitu cepat, air setinggi lutut bercampur lumpur dan puing tumpah masuk ke dalam ruang belajar,mengalir ke dua arah. Sebagian mengarah pintu keluar dan sebagian lagi mengalir ke ruang perpustakaan.
Ketakutan ruang kelas runtuh, 43 orang siswa menangis dan berhamburan ke luar kelas. Mereka panik, ada yang terduduk menggigil, berlari ke ruang perpustakaan, bahkan ada pula yang melompat ke luar melalui jendela kelas, suasana menjadi hiruk pikuk.
Guru-guru dibantu masyarakat pedagang yang sudah berada di sekitar kelas sejak mendengar teriakan histeris tadi, beramai-ramai membantu mengevakuasi para siswa yang masih terjebak di ruang kelas. Seluruh siswa dapat diselamatkan, beruntung tidak ada yang terluka pada peristiwa itu hanya sebagian anak kebasahan seragamnya terkena tumpahan air.
Kelas hening lumpur merah dan puing berserakan di ruang kelas.
Belakangan diketahui saluran air yang terdapat di belakang sekolah tersumbat, hujan yang turun terus menerus sejak beberapa hari terakhir tertampung membentuk kolam. Air inilah yang kemudian menjebol didinding kelas. Saluran air itu dibangun oleh PT Sempana Jaya untuk kepentingan PT dan masyarakat sekitar, sekolah termasuk memanfaatkan saluran ini. PT Sempana Jaya adalah produsen onderdil motor dan Speker Toa.